SOLUSI EFEKTIF & EFISIEN INTENSIFIKASI LAHAN
PERAN TENTANG PADI
Tanaman padi mempunyai nilai sangat strategis diantaranya:
KONDISI AKTUAL LAPANGAN
UPAYA MENAIKKAN PRODUKSI PADI
Selain program ekstensifikasi lahan tetap harus dijalankan,program intensifikasi teknologi masih mempunyai potensi besar untuk melelengkapi program ekstensifikasi lahan guna mencukupi kebutuhan pangan.
Jika dengan Intensifikasi teknologi produksi dapat di tingkatkan misal 50% saja berarti sama saja sudah sebanding dengan penambahan areal luasan 50% dari total areal saat ini dengan waktu lebih cepat dan biaya relatif lebih murah.
Produktifias padi masih bisa ditingkatkan dari rata-rata nasional ± 5 ton/ha bahkan lebih dengan upaya:
PT.NATURAL NUSANTARA ( PT.NASA ),berupaya dalam rangka intensifikasi teknologi pertanian menerapkan intensifikasi dengan prinsip Pengelolaan Intensif Kesuburan Alami Terpadu ( PIKAT )yang disingkat PIKAT NASA.
Prisip PIKAT adalah memberikan semua input/asupan yang dibutuhkan tanaman dan lingkungan ( perbaikan tanah ) yaitu Makro nutrient,Mikro nutrient,Enzym,Hormon,dan Asam-asam Organik dalam jmlah cukup dan berimbang.
Prisip PIKAT akan semakin baik jika dipadu dengan teknis budidaya yang tepat,penggunaan varietas tinggi produksi dan penerapan PHT yang benar.
Tanaman padi mempunyai nilai sangat strategis diantaranya:
- Kebutuhan bahan pangan terutama beras akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi perkapita akibat eningkatan pendapatan dan perubahan budaya pangan ke arah konsumsi beras.
- Masih banyaknya petani indonesia adalah petani padi
- Program swasembada pangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
- Satu dari 3 hal strategis di masa depan: FOOD-WATER-ENERGY.
KONDISI AKTUAL LAPANGAN
- Peningkatan produksi beras saat ini terganjal oleh berbagai kendala,seperti konversi lahan sawh subur yang masih terus berjalan, penyimpangan iklim (anomali iklim ),gejala kelelahan teknologi (technology fatique ),penurunan kwalitas sumberdaya lahan ( soil sickness ) yang berdampak terhadap pelandaian bahkan penurunan produktivitas.
- Produktivitas padi rata-rata saat ini hanya sekitar 5 ton/hektar. untuk catatan,produksi padi 5 ton/hektar sudah di capai petani jepang tahun 1950 dan petani korea & Taiwan tahun 1960an ( Hayami,2003:109 ).
- Tenaga kerja lapangan semakin terbatas dan biaya tenaga kerja semakin tinggi.
- Perluasan lahan bididaya padi hanya sebanding bahkan lebih rendah dibanding dengan laju konversi lahan produktif untuk kepentingan non pertanian.
- Perluasan lahan budidaya ( pencetakan sawah baru ) terkadang terkendala status lahan,perlu waktu,biaya yang relatif cukup besar, dan ketersediaan,mobilisasi/relokasi tenaga penggarapannya.
UPAYA MENAIKKAN PRODUKSI PADI
Selain program ekstensifikasi lahan tetap harus dijalankan,program intensifikasi teknologi masih mempunyai potensi besar untuk melelengkapi program ekstensifikasi lahan guna mencukupi kebutuhan pangan.
Jika dengan Intensifikasi teknologi produksi dapat di tingkatkan misal 50% saja berarti sama saja sudah sebanding dengan penambahan areal luasan 50% dari total areal saat ini dengan waktu lebih cepat dan biaya relatif lebih murah.
Produktifias padi masih bisa ditingkatkan dari rata-rata nasional ± 5 ton/ha bahkan lebih dengan upaya:
- Teknis budidaya yang benar ( cara budidaya dan pola tanam )
- Sentuhan Teknologi yang tepat ( varitas tinggi produksi,Pengelolaan Hama Terpadu yang intensif,Pemberian semua inputan/asupan yang diperlukan tanaman,dll )
- Perbaikan lingkungan atau lahan pertanian.
PT.NATURAL NUSANTARA ( PT.NASA ),berupaya dalam rangka intensifikasi teknologi pertanian menerapkan intensifikasi dengan prinsip Pengelolaan Intensif Kesuburan Alami Terpadu ( PIKAT )yang disingkat PIKAT NASA.
Prisip PIKAT adalah memberikan semua input/asupan yang dibutuhkan tanaman dan lingkungan ( perbaikan tanah ) yaitu Makro nutrient,Mikro nutrient,Enzym,Hormon,dan Asam-asam Organik dalam jmlah cukup dan berimbang.
Prisip PIKAT akan semakin baik jika dipadu dengan teknis budidaya yang tepat,penggunaan varietas tinggi produksi dan penerapan PHT yang benar.
Komentar
Posting Komentar